Selasa, November 18, 2008

TEORI BELAJAR GESTALT


Pada mulanya teori-teori belajar di kembangkan oleh para ahli psikologi dan dicobakan tidak langsung pada manusia di sekolah melainkan melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar mengajar untuk manusia disekolah...

Sehubungan dengan itu maka kegiatan belajar cendrung di ketahui sebagai suatu proses psikologis, terjadi di dalam diri seseorang. Oleh karena itu sulit di ketahui dengan pasti bagaimana terjadinya, karena prosesnya begitu kompleks maka timbulah teori-teori belajar.
A. Pengantar Teori Gestalt.
Perintis teori Gestalt ini ialah Chr. Von Ehrenfels, dengan karyanya “Uber Gestaltqualitation“ (1890). Aliran ini menekankan pentingnya keseluruhan yaitu sesuatu yang melebihi jumlah unsure-unsurnya dan timbul lebih dulu dari pada bagian-bagiannya. Pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi aliran-aliran lain . Bagi yang mengikuti aliran Gestalt perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer ialah keseluruhan , sedangkan bagian –bagiannya adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari pada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain ; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Contohnya kalau kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejahuan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru , melainkan teman kita itu secara keseluruhan selanjutnya baru kemudian kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu misalnya baju yang baru.
Selanjutnya Wertheimer, seorang yang di pandang pendiri aliran ini mengemukakan eksperimennya mengenai “Scheinbewegung“ (gerak semu) memberikan kesimpulan, bahwa pengamatan mengandung hal yang melebihi jumlah unsur-unsurnya. Penelitian dalam bidang optik ini juga di pandang berlaku ( kesimpulan serta prinsip-prinsipnya ) di bidang lain, seperti misalnya di bidang belajar.

B. Pokok-pokok Teori Belajar Gestalt.
Psikologi Gestalt bermula pada lapangan pengamatan ( persepsi ) dan mencapai sukses yang terbesar juga dalam lapangan ini. Demonstrasinya mengenai peranan latar belakang dan organisasinya terhadap proses-proses yang diamati secara fenomenal demikian meyakinkan sehingga boleh dikatakan tidak dapat di bantah.
Ketika para ahli Psikologi Gestalt beralih dari masalah pengamatan ke masalah belajar, maka hasil-hasil yang telah kuat / sukses dalam penelitian mengenai pengamatan itu dibawanya dalam studi mengenai belajar . Karena asumsi bahwa hukum –hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami proses belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai proses pengamatan itu.
Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang terorganisasi (organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan persepsi tentang hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah sangat esensial dalam belajar. Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori medan (field) atau lazim disebut cognitive field theory. Kelompok pemikiran ini sependapat pada suatu hal yakni suatu prinsip dasar bahwa pengalaman manusia memiliki kekayaan medan yang memuat fenomena keseluruhan lebuh dari pada bagian- bagiannya.

Keseluruhan ini memberikan beberapa prinsip belajar yang penting, antara lain :
1. Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional,sosial dan sebagainya
2. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
3. Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
4. Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi ynag lebih luas.
5. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.
6. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme.
7. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
8. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi.

Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah. Hal ini nampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu pengamatan secara cermat dan lengkap. Kemudian bagaiman seseorang itu dapat memecahknan masalah mrnurut J. Dewey ada 5 upaya pemecahannya yakni:
1. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memehami apa masalahnya dan juga harus dapat merumuskan
2. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi arah pemecahan masalah.
3. Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-sumber lain.
4. Menilai dan mencobakan usah pembuktian hipotesa dengan keterangan-keterangan yang diperoleh.
5. Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil pemecahan soal itu.
Teori medan ini mengibaratkan pengalaman manusia sebagai lagu atau melodi yang lebih daripada kumpulan not, demikian pila pengalaman manusia tidak dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang terisolasi dari lingkungannya. Dengan kata lain berbeda dengan teori asosiasi maka toeri medan ini melihat makna dari suatu fenomena yang relatif terhadap lingkungannya. Sesuatu dipersepsi sebagai pendek jika objek lain lebih panjang. Warna abu-abu akan terlihat lebih cerah pada bidang berlaatr belakang hitam pekat. Warna abu-abu akan terliaht biru pada latar berwarna kuning.

Belajar melibatkanproses mengorganisasikan pengalaman-pengalaman kedalam pola-pola yang sistematis dan bermakna. Belajar bukan merupakan penjumalahan (aditif), sebaliknya belajar mulai dengan mempersepsi keseluruhan, lambat laun terjadi proses diferensiasi, yakni menangkapbagian bagian dan detail suatu objek pengalaman. Dengan memahami bagian / detail, maka persepsi awalakan keseluruhan objek yang semula masih agak kabur menjadi semakin jelas. Belajar menurut paham ini merupakan bagian dari masalah yang lebih besar yakni mengorganisasikan persepsi kedalam suatu struktur yang lebih kompleks yang makin menambah pemahaman akan medan. Medan diartikan sebagaikeseluruhan dunia yang bersifat psikologis. Seseorang meraksi terhadap lingkungan seauai dengan persepsinya terhadap lingkungan pada saat tersebut. Manusia mempersepsi lingkungan secara selektif, tidak semua objek masuk kedalam fokus persepsi individu, sebagian berfungsi hanya sebagai latar.
Tekanan ke-2 pada psikologi medan ini adalah sifat bertujuandari prilaku manusia. Individu menetaokan tujuan berdasarkan tilikan (insight) terhadap situasi yang dihadapinya. Prilakunya akan dinilai cerdas atau dungu tergantung kepada memdai atau tidaknya pemahamanya akan situasi

C. Hukum-Hukum Belajar Gestalt
Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum –hukum keterdekatan , ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas.
1. Hukum Pragnaz.
Hukum Pragnaz ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian , yaitu berarah kepada Pragnaz itu, yaitu suatu keadaan yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik , keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan ,kestabilan, simetri dan sebagainya.
Medan pengamatan ,jadi juga setiap hal yang dihadapi oleh individu, mempunyai sifat dinamis, yaitu cendrung untuk menuju keadaan Pragnaz itu , keadaan seimbang . Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak Pragnaz, tidak teratur, tidak sederhana, tidak stabil, tidak simetri , dan sebagainya dan pemecahan problem itu ialah mengadakan perubahan kedalam struktur medan atau hal itu dengan memasukkan hal-hal yang dapat membawa hal problematis ke sifat Pragnaz.
2. Hukum-hukum tambahan
Ahli-ahli psikologi Gestalt telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan dan akhirnya mereka menemukan bahwaobjek-objek penglihatan itu membentuk diri menjadi Gestalt-gestalt menurut prinsip-prinsip tertentu. Adapun prisip-prinsip tersebut dapat dilihat pada hukum-hukumyaitu :
1. Hukum keterdekatan
2. Hukum ketertutupan
3. Hukum kesamaan
Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatan belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalan situasi tertentu. Dengan adanya insight maka didapatlah pemecahan problem, dimengertinya persoalan ; inilah inti belajar. Jadi yang penting bukanlah mengulang- ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung
a. Kesangupan
Maksudnya kesanguapan atau kemampuan intelegensi individu.
b. Pengalaman
Karena belajar, berati akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah munculnya insght.
c. Taraf kompleksitas dari suatu situasi.
Dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi.
d. Latihan
Dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insght, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih .
e. Trial and eror
Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, sesorang itu dapat menemukan hubungan berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.

Menurut Hilgard(1948 : 190-195) memberikan enam macam sifat khas belajar dengan insight :
1. Insight termasuk pada kemampuan dasar
Kemampuan dasar berbeda-beda dari individu yang satu ke individu yang lain. Pada umumnya anak yang masih sangat muda sukar untuk belajar dengan insight ini.
2. Insight itu tergantung pengalaman masa lampau yang relevan.
3. Insight tergantung kepada pengaturan secara eksperimental
4. Insight itu didahului oleh suatu periode coba-coba
5. Belajar dengan insight itu dapat diulangi
6. Insight yang telah sekali didapatkan dapat dipergunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru

D. Penerapan teori Gestalt dalam proses belajar
Sebelum membahas teori Gestalt dalam proses belajar ada baiknya membahas prinsip-prinsip belajar menurut teori ini yaitu:
a. Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran lainnya sebanyak mungkin.mata pelajaran ayng dibuat lebih mudah dari pada bagin-bagianya
b. Belajar adalah suatu proses perkembangan
Seseorang baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu sebagai suatu organisme yang berkembang, kesedian mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah,tetapi juga perkembangankarena limhkungan dan pengalaman.
c. Siswa sebagai organisme keseluruhan
Siswa belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya.
d. Terjadi transfer
Belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat. Mudah atau sukarnya problem itu terutama adalah masalah pengamatan, bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai betul-betulmaka dapat dipindahkan pada kemampuan lainya.
e. Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar itu baru timbul bila seseorang menemui situasi/soal baru. Dalam menghadapi itu ia akan mengunakan pengalaman yang telah dimiliki.
f. Belajar dengan insight
Insight suatu saat dalam prosews belajar dimana seseoranng melihat pengertian mengenai sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem.
g. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa
Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Disekolah progresif, siswa diajak membicarakan tentang proyek / unit agar tahu tujuan yang akan dicapai dan yakin akan manfaatnya.
h. Berlajar berlangsung terus-menerus
Siswa memperoleh pengetahuan tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah, dalam pergaulan, memperoleh pengalaman-pengalaman tersendiri, karna itu sekolah haru bekerjasama dengan orang tua dan masyarakat, agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis.
Setelah membahas prinsip-prinsip teori Gestalt dapat diterapkan dalam porses belajar sebagai berikut :
1. Aktivitas suatu cabang olahraga harus dilakukan secara keseluruhan, bukan sebagai pelaksanaan gerak secara terpisah-pisah. Karena itu guru atau pelatih harus menanamkan pengertian agar siswa ataua atlet sadar aka keseluruahn kegiatan. Dengan kata lain , pemecahan keseluruahn aktivitas menjadi bagian-bagian yang teroisah akan menyebabkan siswa tidak mampu mengaitkan bagian-bagian tersebut. Karenaitu keuntungan utama dari keseluruahn permaianan yaitu menuntut siswa untuk mempersatukan bagian menjadi sebuah unit yang terpadu.
2. Tugas utama dari guru atau pelatih adalah untuk memaksimumkan transfer dari latihan diantara berbagai kegiatan. Bagi para penganut teori Gestalt, pola umum atau konfigurasi perlu untuk mempermulus terjadinya transfer diantara berbagai kegiatan.
3. Faktor insight penting untuk memecahkan masalah. Kapasitas individu untuk memecahkan masalah dalam olahraga yang sering muncul berupa sebuah gerakan refleks tergantung pada keterampilan dasar untuk melakukan gerakan yang kompleks. Karean, itu mental practis dapat dipergunakan sebagai suatu prosedur yang bermanfaat untuk memperlancar proses belajar.
4. Pemahaman tentang hubungan antara bagian-bagian dengan suatu keseluruhan penting bagi peragaan keterampilan yang efektif, karena itu seoarang pemain sepak bola misalnya, harus memiliki pemahaman kaiatn antara posisi bola, dan rangkaian dan geraknya sendiri sebelum dan sesudah dia melakukan suatu teknik seperti menendang bola, atau teknk lainya. Salah satu kelemahan dari proses pengajaran atau kepelatihan ialah kegagalan pelatih atua guru olahraga untuk menyampaikan informasi yamng menuntut atlet atau siswa untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kaitan antara bagian-bagian didalam konteks keseluruhan

2 Comentأ،rios:

Anonim mengatakan...

Artikel bagus,mana lainnya.Thanks,aku baca dan amabil dikit.Salam dari Guru SD dikaki gunumg Slamet(Purwokerto,Banyumas,Jateng).
Suksses untuk anda.OK

OGB community mengatakan...

BOSS, please artikel lainnya donk trutama yang berkaitan dg gestalt. aku sangat tertarik dg teori gestalt. so bagiku artikel ini sangat mnenarik n sanga membantu

Posting Komentar

Belajarlah berkomentar, karena ia akan menjadi sangat berharga bagi yang mau melihat dan mendengar

Facebook Status

Komentar Terkini

Posting Terkini

STIT IBNU RUSYD GROGOT KABUPATEN PASER KALTIM ©Blog Dikelola Oleh DR. ISKANDAR Z, M.A..

TOPO